Menurut Anis Matta, hal tersebut membuat dia dan jajaran pengurus DPP optimis bahwa PKS akan mampu menyelesaikan trauma kejadian ini dalam waktu singkat dan bergerak memenuhi target-targetnya. Ia juga mengingatkan kader bahwa kasus yang menimpa mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq belum mencapai tahap keputusan pengadilan. “Selain itu, perlu juga dicamkan oleh kita semua, tahun 2013 ini adalah tahun politik. Di tahun politik, apapun bisa terjadi, yang salah bisa benar, dan yang benar bisa menjadi bersalah,” ujar Anis dengan meminta hadirin untuk menafsirkan sendiri apa maksud pernyataannya tersebut.
Menjawab pertanyaan seorang wartawan tentang maksud pernyataannya dalam pidato pelantikan sebagai Presiden PKS, bahwa ada konspirasi besar terhadap PKS, Anis Matta menyampaikan bahwa hal tersebut harus dilihat dalam bingkai besar politik Indonesia. “Bahwa ada daya ancam yang besar terhadap demokrasi Indonesia dalam kehidupan berbangsa. Ini bukan hanya sekedar ancaman untuk PKS,” ujar pria yang baru saja melepas jabatan Wakil Ketua DPR ini.
Anis Matta berjanji akan menyampaikan orasi politik tentang daya ancam dalam demokrasi di Indonesia tersebut pada Hari Ulang Tahun Kemerdekan RI tanggal 17 Agustus 2013. “Saat ini saya fokus untuk memimpin perbaikan internal dengan melakukan pengecekan spiritual, fisik dan juga perilaku politik kader dan pengurus PKS,” ujarnya. Untuk pengecekan perilaku politik, ia berjanji akan memerhatikan pos-pos yang memungkinkan adanya penyimpangan perilaku politik dan melakukan pembenahan secepatnya.
0 komentar:
Posting Komentar