“Semua pekerjaan besar didalam sejarah membutuhkan waktu yang panjang. Tidak ada pekerjaan besar yang bisa kita selesaikan dalam satu hari, dalam satu minggu, dalam satu bulan, dalam satu tahun, dalam sepuluh tahun, tidak ada. Pekerjaan-pekerjaan besar itu membutuhkan waktu yang lama.”
“Anda tahu kenapa agama selalu menjadi fenomena dalam sejarah umat
manusia? Tidak ada satu ajaran yang menyebar sekuat tersebarnya agama di
dunia ini. Karena itu adalah pekerjaan ribuan tahun, yang dilakukan
oleh serial nabi-nabi dan rasul. “
“Kerja besar itu membutuhkan waktu yang panjang. Jadi kalau anda punya
gelora, anda punya api didalam diri, anda punya badai di dalam diri,
maka yang kita perlukan selanjutnya adalah tangan dingin. Karena kita
akan bekerja dalam waktu yang panjang, nonstop.”
“Dan waktu kita bekerja dalam waktu yang panjang itu seringkali
pekerjaan itu tidak disertai dengan sorotan media, tidak disertai dengan
tepuk tangan, tapi justru disertai dengan kritik demi kritik cacian
makian dan seterusnya.”
“Apa yang kita perlukan dalam situasi seperti itu? Kita perlu tangan
dingin. Pahlawan itu didalam sejarah, bukanlah orang-orang yang sangat
hebat. Bukan. Para pahlawan didalam sejarah itu adalah orang-orang biasa
yang melakukan pekerjaan-pekerjaan besar dalam waktu yang panjang dalam
sunyi dan senyap.”
“Sebagian besar pekerjaan-pekerjaan itu kita selesaikan dalam diam,
dalam sunyi tanpa liputan. Dan hanya orang-orang yang punya tekad kuat
yang bisa bersabar untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan itu secara terus
menerus dalam diam. Dan saya ingin menghadirkan satu contoh untuk hal
seperti itu adalah pemimpin kita yang datang setelah Bung Karno….
Soeharto.”
“Kalau Bung Karno membawa republik ini menuju kemerdekaan. Maka Pak
Harto membawa republik ini keluar dari kemelut. Dan setelah itu bekerja
dalam diam, dalam waktu yang lama.”
“Kita sebagai generasi penerus harus tahu bahwa bukanlah tugas kita
untuk mempertanyakan mengapa akhir hidup dari seorang pemimpin seperti
ini atau itu. Tetapi, yang kita ambil dari setiap pemimpin itu adalah
dengan apakah pemimpin itu mengisi sebagian besar dari waktu-waktu
hidupnya.”
“Seseorang yang telah mengisi 30 tahun sampai 50 tahun dari seluruh
waktu hidupnya untuk melakukan kerja-kerja besar didalam sejarah itu
adalah tokoh yang pantas dan harus kita teladani, dan kita tidak perlu
bertanya dengan cara apa dia mati, dan dalam situasi apa dia mati. Itu
tidak perlu”
“Yang perlu kita lihat adalah dengan cara apa dia mengisi sebagian besar
waktu-waktu hidupnya itu. Dan karena itu saya tidak pernah bertanya
tentang bagaimana seseorang menghadapi akhir hayatnya. Itu tidak penting
bagi kita semua. Tetapi bagaimana dia mengisi sebagain besar ruang
kehidupannya.”
“Kita memerlukan ‘tangan dingin’ ini karena hanya dengan tangan dingin
inilah insya Allah kita bisa menyelesaikan kerja-kerja besar kita.”
“Saudara-saudara sekalian, kita telah mendirikan partai ini dengan modal
yang sangat sedikit. Saya ingat tahun ’98, kader kita jumlahnya hanya
sekitar 33.000 orang. Saya mau catat angka ini. Supaya saudara saudara
tahu apa yang terjadi sesudah itu dan bagaimana kita menciptakan
perbedaan. 33.000 orang jumlah kader kita yang kita miliki sebagai modal
awal kita mendirikan partai. Dan alhamdulillah, nanti bulan April insya
Allah kita akan memperingati hari jadi PKS yang ke-15. Dalam
waktu-waktu ini kita telah mencatat pertumbuhan yang konstan. Tiga kali
kita mengikuti pemilu, tiga kali kita mencatat kemenangan-kemenangan
alhamdulillah. Dan saudara-saudara sekalian, apakah yang membuat itu
semua bisa terjadi? KEIKHLASAN… yang membuat akhirnya kita punya tangan
dingin. Tangan dingin dalam mengelola semua situasi-situasi sulit. Dan
karena itu, saya TIDAK PERNAH menganggap bahwa situasi sulit yang kita
hadapi sekarang ini LEBIH SULIT dari situasi ketika kita mendirikan
partai ini pertama kalinya. Tidak pernah. Situasi ini tidaklah lebih
sulit dari yang sebelumnya. Saya hanya menganggap bahwa situasi yang
kita hadapi ini justru merupakan cambuk bagi kita semunya untuk berlari
lebih cepat.. lebih cepat daripada apa yang kita duga bisa kita
lakukan. Kita mungkin selama ini menduga bahwa kita sudah berlari, tapi
tidak sekencang yang seharunya. Kita sudah berlari tapi tidak sekencang
yang seharusnya. Tapi saya yakin insya Allah peristiwa ini akan membuat
kita berlari lebih kencang dari apa yang kita duga bahwa kita bisa lebih
kencang dari itu.”
“Kalau kita ingin mengambil inspirasi, coba kita lihat. Dalam masa 32
tahun orde baru dengan plus minusnya, yang saya catat secara pribadi
adalah orang yang bekerja secara konstan terus menerus seperti itu dalam
diam. Terus menerus. Dan kita perlu menjaga kesinambungan sejarah itu.”
“Tapi kalau kita punya gelora, dan kita punya ketekunan, kita punya
tangan dingin, kita membutuhkan sesuatu yang lain. Kita juga perlu
inovasi! yang bisa membuat kerja kecil itu mempunyai impact yang besar,
yang bisa membuat waktu yang sedikit mempunyai nilai yang besar, yang
bisa membuat modal yang kecil melahirkan hasil yang besar. Dan ada satu
contoh yang baik untuk itu, mantan presiden kita BJ Habibie.”
“Saya ingin saudara-saudara semua mempelajari biografi ketiga orang ini.
Bung Karno, Pak Harto, dan Habibie. Kita musti tersambung dengan ketiga
orang ini.”
“Dan ada satu point terakhir yang terkait dengan pak Habibie. Saya
bertemu beliau di sebuah mall di jakarta, sebelum film habibe-ainun
keluar. Dan saya bilang kepada beliau, kebetulan beliau datang dengan
cucunya, saya bilang kepada beliau ‘Pak, anda adalah presiden pertama
yang saya temui di mall’. Beliau mengatakan begini, jawaban ini yang
membuat saya sangat terharu, beliau mengatakan ‘Saya kan hanya manusia
biasa. Saya juga perlu jalan-jalan’. “
“Orang yang punya inovasi dan punya cinta, itu tidak terbebani dengan
jabatan-jabatan besarnya, karena orientasi didalam hidupnya adalah
berkarya. Dan itulah yang harus kita pelajari dari beliau.”
“Saya sudah menonton film Habibie-Ainun. Itu film bukan hanya
menginspirasi anda tentang kesetiaan dan cinta tetapi juga menginspirasi
anda juga tentang seorang pekerja keras dan inovator.”
“Beliau hanya menjadi presiden sekitar 18 bulan, tetapi legacynya -karya
terbesarnya- bukanlah terutama disitu (presiden) tetapi pada
pembangunan teknologi yang membuat republik ini dikenal di dunia sebagai
salah satu negara muslim yang paling modern.”
“Orang-orang itu semuanya (Bung Karno-Pak Harto-Habibie), dalam catatan
saya, menghabiskan lebih dari 50 tahun dalam total hidupnya untuk satu
kerja didalam fokus yang sangat tinggi.”
“Saudara-saudara sekalin, kita baru akan menghabiskan 15 tahun dalam
politik nanti bulan April. Belum sampai 50 tahun. Kita baru di permulaan
jalan tetapi hari ini kita musti membuat ikrar bahwa insya Allah kita
akan sampai puluhan tahun menghabiskan umur kita untuk bekerja demi
kemajuan bangsa dan tanah air kita, inya Allah. Allahu Akbar!!”
“Karena itu pada bagian terakhir dari roadshow ini, pada seluruh kader
di Indonesia saya menganjurkan membaca biografi ketiga orang ini. Nasab
sejarah PKS harus kita sambungkan dengan ketiga orang ini.”
“Ada tiga pengetahuan utama bagi seorang yang ingin mengelola negara.
Yang pertama adalah sejarah, yang kedua adalah geografi, yang ketiga
adalah sastra. Seseorang tidak mungkin mengelola dengan baik sebuah
negara, apalagi negara sebesar Indonesia ini, kecuali kalau kita
mempunyai tiga pengetahuan yang kuat dalam bidang ini: sejarah,
geografi, sastra.”
“Sejarah memberikan kita pengetahuan tentang waktu dan bagaimana manusia
berinteraksi dalam waktu. Geografi memberikan kita kemampuan berfikir
ruang. Dan sastra memberikan kita kemampuan karakter.”
“Saudara-saudara sekalian, pemilu ke-4 ini adalah taruhan besar bagi
PKS tentang mampukah kita memimpin republik ini atau tidak. Jadi bukan
lagi sekedar memenangkan pemilu, tetapi kita harus melampaui pertanyaan
tentang ‘apakah kita siap memenangkan pemilu’ tetapi pada pertanyaan
lain ‘apakah kita mampu memimpin republik ini ke depan’.”
“Jadi saudara sekalian, dengan demikian pertanyaan tentang ‘apakah kita
akan memenangkan pemilu’ saya anggap tidak lagi relevan. Pertanyaan kita
sekarang adalah ‘ini adalah jalan kita menuju kepemimpinan.”
“Dan insya Allah dalam waktu yang tidak terlalu lama saya akan
menjelaskan kepada anda tentang peta jalan kita menuju kepemimpinan
republik ini.”
“Mudah-mudahan insya Allah peta jalan ini akan semakin meyakinkan kita
semuanya, bahwa apa yang kita duga tidak bisa kita lakukan ternyata bisa
kita lakukan. Saya hanya ingin menganjurkan antum semua untuk
memperbaiki dugaan antum semuanya tentang diri antum. Punya persepsi
yang tidak terlalu rendah tentang diri kita dan juga punya harapan besar
kepada Allah SWT bahwa kita bisa melakukan hal-hal besar untuk republik
ini, insya Allah.”
0 komentar:
Posting Komentar