Penyerahan Trofi Juara 1 Perseorangan |
Turnamen yang digelar untuk pertama kalinya ini diadakan di Australian National Sport Club Complex, Parry Park, Lakemba-Sydney dan diikuti sekitar 120 peserta, baik ganda maupun perorangan. Mereka berasal dari beragam komunitas Indonesia yang ada di New South Wales seperti Minang Saiyo, Komunitas Pasundan, Arek Suroboyo, Indonesian Chinese Community, Warga Madura, Iqro Foundation, Indonesian Muslim Nurses Association (IMNA), mahasiswa dari berbagai universitas di Sydney, dan bahkan para youth (remaja) pun berpartisipasi ikut bertanding.
Yudhie Prastowo, Ketua Dewan Pimpinan Daerah PKS-NSW, dalam sambutannya mengatakan PKS-NSW memrakarsai ajang pertandingan ini atas dasar cinta. Atas dasar cinta itu pula, lanjutnya, PKS meniti jalan politiknya, sekaligus berusaha mengubah wajah perpolitikan Indonesia. “Cinta adalah kekuatan, bukan kelemahan. Dengan cinta semesta diciptakan. Dengan cinta, Allah mengutus seorang termulia dengan limpahan cinta. Dan kami percaya dengan cinta kita mampu menyatukan hati-hati kita dan bekerjasama untuk meraih cinta yang lebih besar dan lebih abadi,” imbuhnya.
Saat membuka turnamen, Muhammad Arifin, Ketua Pusat Pelayanan dan Informasi PKS Wilayah Australia dan New Zealand (PIP PKS ANZ), secara khusus mengenalkan profil calon anggota legislatif yang diusung PKS untuk daerah pemilihan luar negeri, Dr Taufiq Ramlan Wijaya. Bang Opick, begitu Dr Taufiq akrab disapa, bukanlah sosok asing bagi warga Indonesia di Sydney. Ia menyelesaikan studi masternya di University of New South Wales beberapa tahun lalu dan cukup aktif dalam kegiatan keislaman di Masjid Al Hijrah, Tempe, dan berbagai kegiatan berbasis komunitas Indonesia lainnya semasa kuliah. “Dengan mengusung Dr Taufiq, kita berharap ada wakil kita di parlemen yang concerned dengan isu-isu spesifik seperti dual citizenship dan permasalahan buruh migran dan mahasiswa Indonesia di luar negeri,” pungkasnya.
Para peserta turnamen ini umumnya merespon positif terhadap ajang seperti ini. Steve Jonaston, salah seorang peserta, misalnya mengatakan, “Ini adalah kesempatan yang baik untuk bertemu dan mengenal warga Indonesia lainnya di Sydney.” Rendi Utomo, peserta lainnya, mengatakan meski baru pertama kali, panitia cukup professional menyelenggarakan turnamen ini dengan pemilihan tempat dan penyediaan meja pingpong yang dinilai memadai. Hal senada juga disampaikan oleh Bapak Akbar Makarti, pejabat Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Sydney, yang turut hadir pada acara tersebut.
Selain menyediakan fasilitas pertandingan, panitia juga menyiapkan meja informasi yang khusus melayani siapapun yang ingin mengenal lebih dekat PKS. Lia, salah seorang petugas di desk ini, menyebutkan pengalaman menariknya saat melayani seorang pengunjung. “Mbak dapat apa dengan bergabung di PKS?” tanya pengunjung tersebut padanya. Dengan sepenuh hati ia menjawab, “Secara materi jujur saya tidak mendapat apa-apa. Tetapi sejak mengenal PKS, saya semakin mengenal Islam lebih dalam. Dan alhamdulillah saya mampu mendidik diri menjadi pribadi yang lebih baik.” Penasaran, pengunjung itu pun melanjutkan percakapannya dengan Lia. Dan di akhir pertemuan, ia menyatakan rasa simpati dan dukungannya pada partai tersebut. [Baba Haidar]
Kaos DR Taufiq Ramlan Wijaya |
gedung Parry Park, tempat kegiatan |
gedung Parry Park, tempat kegiatan |
Lia di desk informasi dengan seorang pengunjung |
0 komentar:
Posting Komentar