Pembangunan Gedung LKAAM ini didukung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan bantuan dari BNPB. “Ini merupakan bagian dari program rehabilitasi dan rekontruksi setelah bencana gempa bumi di Sumatera Barat tahun 2009”, ungkap Irwan yang memiliki gelar Datuak Rajo Bandaro Basa ini. Total dana gabungan dari APBN dan bantuan BNPB ini berjumlah 14,5 Milyar Rupiah.
“Pembangunannya berada di dekat Masjid Raya Sumatera Barat. Ini dapat dijadikan simbol folosofi adat basandi syara', syara' basandi kitabullah (ABS-SBK),” ungkap gubernur yang sering mengunjungi daerahnya dengan motocross ini.
Irwan juga menyampaikan keunikan provinsi Sumatera Barat dengan budaya Suku Minangkabau yang memiliki sistem kekeluargaan matrilinear. “Kita tahu tantangan globalisasi dan pengaruh arus budaya asing semakin hari semakin deras terhadap generasi muda kita. Keberadaan LKAAM ini dapat memberikan pengetahuan, pemahaman dan pengamalan adat dan budaya Minangkabau bagi masyarakat Sumatera Barat,” ungkap politisi PKS tersebut.
Ketua BNPB Syamsul Ma'arif juga turut menyampaikan harapannya terhadap pembangunan LKAAM ini. “Kita berharap keberadaan Gedung LKAAM ini dapat menjadi benteng budaya Minangkabau bagi generasi muda yang berkarakter. Oleh karena itu, jangan ada sistem birokrasi di dalam penyelenggaraan LKAAM. Coba gali dan tumbuhkan sistem budaya adat baso basi, adat sopan santun, " ungkap Syamsul yang juga memiliki gelar Yang Dipertuan Maulana Paga Alam ini.
0 komentar:
Posting Komentar