Oleh : Abu Haniyya
Video Orasi PKS Anis Matta di Gelora Bung Karno berulang-ulang mengalun di telinga saya. Suara lantangnya membuat yang mendengar orasinya selalu antusias. Saya yang sedang lelah setelah berkeliling Palangkaraya dan Kapuas Kalimantan Tengah selama 4 hari ini, langsung bangkit semangatnya untuk menulis, menggurat sebuah kesan yang takkan terlupakan dalam sejarah politik Indonesia.Ini sebuahtulisan tentang kesan dimana saya, Anda dan seluruh kader dan simpatisan PKS terkobarkan semangatnya. Semangat yang kembali berkobar dan terus berkobar sejak mulainya Kampanye Terbuka Pemilu 2014.
Momentum bersejarah ini sungguh sayang bila saya lewatkan begitu saja. Sangat indah untuk dikenang. Sangat manis untuk dirasakan suasana dan gegap gempitanya. Sangat mengharukan, menguras air mata dan membasahkan pipi melihat gelombang manusia berwarna putih mengalir dimana-mana. Lautan manusia menggetarkan bumi Nusantara dengan teriakan takbir dan tekad mengobarkan semangat perubahan untuk Indonesia. Dimulai dari Jakarta lalu lautan massa ini mengalir tak terbendung di berbagai kota di Indonesia. Ya, itulah kampanye PKS yang sungguh fenomenal.
“Hari ini kita Putihkan Jakarta, esok kita putihkan Indonesia”
“Allahu Akbar”
Gemetar saya mendengar orasi secuplik orasi Ustadz Anis Matta di GBK yang disambut teriakan Takbir yang menggetarkan hati dan menggema ke seluruh penjuru angin. Gemuruh ratusan ribu massa di GBK yang menghadiri Kampanye Perdana PKS 16 Maret 2014 silam mampu mematahkan pesimisme pengamat dan sebagian orang yang awalnya meragukan kemampuan PKS untuk bangkit. Semua pesimisme itu mencair berubah menjadi optimisme yang berkobar-kobar. Saya yang berada dalam GBK saat itu, menjadi saksi langsung, sangat yakin bahwa kampanye GBK ini menjadi api peletup yang akan membuat seluruh nusantara ini berkobar. Ya, tidak hanya Jakarta yang berhasil diputihkan, Indonesia sebentar lagi akan putih dengan massa PKS yang akan membanjiri arena kampanye dimana pun itu digelar.
“Kita Rebut Jakarta...Kita Rebut Indonesia...Insya Allah...!” teriak Ustadz Anis Matta saat orasi di GBK.
Ungkapan ini terus terngiang-ngiang di telinga saya. Suara Ustadz Anis matta menghipnotis saya untuk semakin bersemangat pada hari ini.
Tak berapa lama kemudian, kisah “Penaklukan GBK” oleh massa PKS membanjiri media sosial. Foto, cerita, status, kicauan mengalir bak tsunami mendominasi media sosial. Hasilnya Harian Republika keesokan harinya (17/3/2014) merilis berita “PKS Putihkan Media Sosial”. Kata #PKSM3nang, PKS dan GBK menjadi Trending Topic di twitter pada hari itu. (baca disini: http://www.pkspiyungan.org/2014/03/wow-pks-dan-gbk-jadi-trending-topic.html)
Lampung
Tidak lama berselang Ustadz Anis Matta kembali hadir dihadapan massa Kampanye PKS di Lampung tanggal 22 Maret 2014. Pendukung PKS di Lampung membuktikan bahwa PKS memang tidak hanya memutihkan Jakarta, tapi juga Indonesia. Di GOR Saburai Lampung, Ustad Anis Matta menjadi magnet bagi 7000 an lebih massa ‘berwarna’ putih memadati gedung olah raga ini.
"PKS tahun ini akan menang! Mengapa? Karena Istana pernah rasa merah. Istana pernah rasa kuning. Istana pernah rasa hijau. Istana pernah rasa biru. Tapi Istana belum pernah rasa apa?"
Tanya Anis kepada 7 ribu kader yang memadati Gelanggang Olah Raga (GOR) Saburai. Seluruh GOR langsung bergemuruh dengan jawaban, "Putih!" (Baca disini: http://www.pkspiyungan.org/2014/03/anis-matta-mari-putihkan-istana.html)
Makassar
Baru dua hari berselang, Sang Presiden PKS ternyata sudah berada di kampung halamannya, Sulawesi Selatan untuk kembali memutihkan Indonesia. Dalam kondisi fisik prima dan wajah yang segar, Ustads Anis Matta membakar semangat ribuan para kader dan simpatisan PKS dalam kampanye akbar Partai Keadilan Sejahtera di Lapangan Hertasning Makassar Senin sore (24/3).
Minangkabau
Hanya berselang sehari Ustadz Anis Matta sudah berada di Bumi Minangkabau untuk mengobarkan semangat “Putihkan Indonesia’ di Lapangan Imam Bonjol, Padang, 25 Maret 2014. Menurut laporan reporter, sekitar 50 ibu massa membanjiri area Kampanye dan makin menegaskan bahwa PKS semakin mendekati targetnya untuk ‘memutihkan’ Indonesia. Bahkan Kampanye di Padang ini, Ustadz Anis Matta mendapat sorotan khusus dari Harian Singgalang, tentang gaya beliau menahkodai PKS. Pimred Koran Singgalang sampai membuat sebuah tulisan berjudul “Gaya Anis Matta” di edisi Hari Kamis, 27 Maret 2014.
(Baca disini http://www.pkspiyungan.org/2014/03/gaya-anis-matta-menurut-pimred-koran.html)
Medan
Masya Allah, hanya berselang sehari, Ustadz Anis Matta sudah berpindah lagi ke provinsi lain untuk berkampanye yaitu Sumatera Utara pada 27 Maret 2014. Di Medan, “Soekarno Kecil” julukan beliau, berorasi dengan penuh semangat dihadapan 15 ribu massa di lapangan Gajah Mada Medan. Kampanye di PKS di Sumut ini juga mampu mendominasi media sosial dengan menembus ‘papan’ trending topic dengan tagar #SumutPilihPKS (Baca disini http://www.pkspiyungan.org/2014/03/waw-sumutpilihpks-jadi-juara-trending.html) . Di Medan, dalam kampanyenya Ustadz Anis Matta melontarkan ‘joke’ untuk massa kampanye.
“Buat para peserta kampanye yang masih gadis dan jomblo, jika mau memilih laki-laki sebagai suami pilihlah yang Pinter Kaya dan Sholeh (PKS).”
Balikpapan
Istirahatkah Sang Presiden PKS dari Kampanyenya? Tidak sama sekali. Besok harinya, Ustadz Anis Matta sudah pindah ke Kalimantan Timur berkampanye di Balikpapan. Ustadz Anis menjadi juru kampanye (jurkam) nasional di Gedung Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Balikpapan, Jumat (28/3) sore. Sekitar 7500 orang massa memadati gedung yang didesain mirip konser music. (Baca disini http://pksbalikpapan.org/2014/03/wow-anis-kampanye-ala-konser-band-di-balikpapan/).
Selain Kampanye, disela-sela waktu sibuknya, Presiden PKS tetap memperhatikan kondisi fisiknya agar tetap prima. Untuk menjaga staminanya tetap prima, Anis Matta punya cara tersendiri. Seperti Jumat (28/3) pagi ini, bukannya istirahat setelah berhari-hari kampanye di berbagai daerah, presiden PKS itu memilih untuk berolah raga bersama wartawan di Pantai Kemala, Balikpapan, Kalimantan Timur. (Baca disini http://www.pkspiyungan.org/2014/03/roadshow-kampanye-anis-matta-sempatkan.html)
Bandung
Baru berselang sehari, Ustadz Anis Matta berada kembali di Jawa Barat. Ustadz Anis Matta hadir hadir bersama Ustadz Hilmi Aminudin, Ustadz Tate dan pimpinan PKS Jawa Barat berkampanye pada Sabtu (29/3) di Lapangan Cingcin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Pada kesempatan itu, Ustadz Anis mengungkapkan ciri manusia bahagia.
“Orang bahagia itu, meskipun ia bertarung, ia tetap bisa tersenyum. Ia bertarung, tapi tetap bisa berpikir dengan kepala dingin,” katanya.
Sidoarjo
Sehari kemudian, Ustadz Anis Matta sudah ‘nongol’ di Sidoarjo, Jawa Timur pada Hari Ahad, 30 Maret 2014. Di Stadion Deltras Sidoarjo, tempat Timnas Sepakbola Indonesia U-19 menjuara AFF, Ustadz Anis disambut hampir seratus ribu massa. Suasana kampanye mirip di GBK ini, Anis Matta diarak oleh Reog, kesenian asal Ponorogo. Melihat foto-foto yang hadir di media sosial dari Kampanye di Jawa Timur, PKS seolah mengulang masa “Penaklukan GBK”. Di tempat Timnas U-19 Juara, disitu PKS mampu menundukkan stadion “juara” itu. (Baca disini http://www.pkspiyungan.org/2014/03/kampanye-di-sidoarjo-anis-matta-naik.html)
NTB
Sedianya di hari yang sama, Ustadz Anis akan bertolak ke Lombok Timur Nusa Tenggara Barat (NTB). Atas kehendak Allah, penerbangan Ustaz Anis mengalami penundaan dua jam lebih sehingga tidak bisa menghadiri kampanye di NTB. Luar Biasa, ide cemerlang muncul. Ustadz Anis Matta menyampaikan orasi untuk simpatisan PKS yang berkumpul di Lapangan Gotong Royong Masbagik, Lombok Timur, lewat sambungan ponselnya dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (30/3/2014).
"Saudara-saudara siap berjalan ke istana?" tanya Ustadz Anis hingga tiga kali ke massa di Lombok itu.
"Angkat tangan tinggi-tinggi dengan angka tiga, tengadahkan wajah ke langit, kita berdoa bersama (untuk kemenangan PKS)," Ucap Ustadz Anis dari suara pengeras suara. (lihat videonya disini http://www.youtube.com/watch?v=HPz7CXr3MKQ)
Massa kampanye PKS di NTB |
Massa kemudian mengikuti perintah Ustadz Anis yang memimpin doa:
“Ya Allah...takdirkanlah dengan kuasamu, sebuah kemenangan besar untuk kami dalam pemilu ini” Suara Ustadz Anis Matta dari balik telepon.
"Aamiin....” massa mengaminkan sambil mengangkat tangannya tinggi-tinggi.
Bengkulu
Mengawali Bulan April, 1 April 2014, “Soekarno Kecil” ini tiba di Bengkulu, salah satu tempat bersejarah dimana Presiden Soekarno pernah tinggal disini, di rumah pengasingan. Ustadz Anis mengunjugi rumah pengasingan Presiden Soekarno untuk menyerap inspirasi dan teladan darinya. Selain itu Ustadz Anis juga blusukan ke pasa kota Bengkulu, menyerap aspirasi warga.
Banjarmasin
Perjalanan mengobarkan semangat dan memutihkan Indonesia berlanjut ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada Rabu 2 April 2014. Disini Ustadz Anis menyapa pendukung PKS sambil menyusuri Sungai Martapura dengan “JET PRIBADI”.
“JET PRIBADI” Ustadz Anis berupa perahu yang atapnya bisa diduduki penumpang yang di Kalimantan sering disebut Klotok. Berbeda dengan petinggi Parpol lain yang mengudara dengan pesawat super mewah, Ustadz Anis dan pimpinan PKS menjalani perjalanan sangat lengkap, dari udara, darat dan air.
Ini menunjukkan sebuah perjalanan yang filosofis sekaligus strategis karena Kalimantan banyak dijumpai sungai besar dan perahu masih menjadi transportasi utama. Dan Banjarmasisn, kota seribu Masjid dan kota air ini menjadi saksi bahwa PKS tetap di hati rajyat dengan memutihnya GOR Hasanudin tempat Anis Matta mengobarkan semangat.
Palu
Kampanye PKS tak hanya sekedar memutihkan lapangan dan gedung dengan lautan putih. Kampanye PKS ternyata juga mampu “memutihkan” hati seseorang hingga jatuh hatinya memeluk Islam. Dalam kesempatan kampanye di Palu Sulawesi Tengah, 3 April 2014, di pondok pesantren (Ponpes) Al-Chairaat Palu, ustadz Anis Matta menjadi saksi mualafnya Mudji Massaid, adik almarhum Adji Massaid. Mudji Massaid dan rekan-rekan artis sering ikut dalam acara Kampanye PKS.
Adapun di Palu, Presiden PKS Anis Matta saat menjadi juru kampanye terbuka di Lapangan Kelurahan Baru Jembatan Tiga, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis.
Bali
Usai berkampanye di Palu, esok harinya, Jumat, 4 April 2014, Ustadz Anis sudah mucul di “Etalasenya PKS” yaitu di Bali. Di Bali ini, Untuk memanfaatkan waktu transit dari Palu, Ustadz Anis Matta mengunjungi posko pemenangan kader PKS di Kabupaten Gianyar. Di sana, Ustadz Anis menyatakan pentingnya menjadikan Bali sebagai ‘etalase’ PKS. Partai berbasis massa Islam itu ingin mengubah Bali menjadi lumbung suaranya. (Sumber : http://politik.news.viva.co.id/news/read/494156-anis-matta-sambangi-posko-pemenangan-pks-di-bali)
Solo
Diawali di GBK kemudian diakhiri di Solo? Entah apa makna kampanye akbar yang dirancang oleh PKS. Solo menjadi ajang pembuktian terakhir dari kobaran semangat yang terus menyala para pendukung PKS di pada Sabtu (5/4/2014) . Di Solo dan Salatiga yang diklaim oleh banyak kalangan sebagai kandang ‘Banteng’ akhirnya ikut memutih oleh ribuan massa. Di GOR Manahan Solo, Ustadz Anis melontarkan sebuah pertanyaan unik.
“Nek presidene dudu Wong Solo, masalah ‘ra?”
Massa pun serempak menjawab: “Ora popo”
"Aku iki dudu wong jowo, aku iki dudu wong Solo, aku iki dudu Satrio Piningit. Tapi saya ini Ori: orang Indonesia," kata Anis dengan logat Jawa. (http://news.detik.com/pemilu2014/read/2014/04/05/115430/2546475/1562/anis-matta-kalau-presidennya-bukan-satrio-piningit-ono-masalah-ra)
Momen Terindah
Ada pemandangan menarik saat Anis Matta beserta rombongan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) hendak menuju lokasi kampanye di Salatiga dari Solo, Jawa Tengah (Jateng) Sabtu (5/4). Siang itu, rombongan Anis mengendarai Bus bergegas menuju Boyolali usai berkampanye di GOR Manahan Solo.
Namun, ketika melintasi Jl. Solo-Semarang tepatnya di Teras Boyolali, rombongan tertahan kemacetan. Ketika itu, Bus PKS sulit melaju karena ruas jalan dipenuhi simpatisan PDI Perjuangan yang di saat bersamaan tengah menuju lokasi kampanye mereka di Teras, Boyolali.
Ketegangan sangat terasa karena seketika Bus PKS yang juga mengangkut rombongan jurnalis berada di tengah-tengah lautan simpatisan PDIP. Dikelilingi deru motor dari simpatisan PDIP Bus PKS tak bisa melaju. Patwal polisi yang mengiringi pun tak banyak membantu.
Namun di tengah situasi yang tak pasti, Anis turun dari dalam bus. Tentunya itu mengagetkan seluruh rombongan. Tak disangka, Anis malah disambut oleh simpatisan PDIP yang ternyata mengetahui siapa dirinya. Silaturahmi dadakan di pinggir jalan pun terjadi, kecemasan yang awalnya dirasakan tidak terwujud.
Anis dan ribuan simpatisan PDIP malah larut dalam saling sapa. "Assalammualaikum, kita mau ke Salatiga ini, sehat semua kan?" sapa Anis di lokasi.
Massa PDIP membalas dengan hormat. Mereka mengatakan, selain PDIP di Solo dan Boyolali, nama PKS juga dikenal termasuk Anis Matta. "Maaf pak kita bikin macet, damai bersama," ujar sosok yang mewakili para simpatisan PDIP, Purnomo.
Senyum di bibir Anis semakin melebar mana kala massa PDIP menyerukan namanya dan Joko Widodo (Jokowi). Uniknya, simpatisan PDIP menyerukan nama Anis dulu baru kemudian nama Jokowi. Sepuluh menit berlalu, ketika kemacetan mulai terurai Anis lantas naik ke dalam bus. Massa PDIP lalu melambaikan tangan mereka sebagai lambang perpisahan.
Momen yang diabadikan dan diliput republika online ini mungkin menjadi (salah satu) momen terindah sepanjang Kampanye Pemilu 2014. Anis Matta betul-betul mengaplikasikan tagline PKS yang dicetuskannya semenjak diamanahi sebagai Presiden PKS, tagline 'Cinta' kerja dan 'Harmoni'.
Anis Matta telah mengajari kita, tak hanya dengan retorika dan orasi yang ber api-api... tapi yang lebih dahsyat dengan perilakunya nan terpuji di tengah rimba politik yang masih kental diwarnai jegal menjegal.
Epilog
Pengorbanan besar telah diteladani oleh salah satu qiyadah dakwah kita Ustadz Anis Matta dalam mengemban amanah memenangkan dakwah ini. Mobilitas luar biasa dan waktu yang sangat padat tak mengurangi penampilan beliau, selalu menggetarkan dengan orasinya yang padat dan memikat. Orasi beliau penuh dengan kobaran motivasi dan atas kehendak Allah mengalirkan aksi sana-sini. Kisah Nabi Yusuf yang beliau lontarkan adalah salah satu pengobar semangat kader dan simpatisan.
Kampanya PKS tak hanya hanya mendokumentasikan histeria massa. Kampanye PKS dengan Ustadz Anis sebagai nahkodanya juga mampu mengobakan semangat kemenangan, menerbitkan harapan perubahan, tertancapnya hidayah Islam, tertaburnya cinta, berseminya seni dan kreatifitas, tumbuhnya melestarikan budaya dan sejarah serta pendidikan politik bermartabat dalam bingkai cinta kerja dan harmoni.
Masih terngiang di telinga saya pernyataan Ust Anis di GBK beberapa waktu lalu :
“Jangan pernah menjawab, kalau kita ditanya kenapa kita semuanya terpuruk ke dalam sumur itu”
“Tapi perlihatkanlah kepada bangsa Indonesia, sebuah drama tentang bagaimana PKS bisa keluar dari sumur itu”
PKS sudah membuktikan sebagai parpol yang berhasil memutihkan Indonesia. Aksi-aksi kampanye yang menyedot aliran ribuan bahkan ratusan ribu massa selalu hadir bila PKS menggelar kampanye. Disamping itu suasana kampanye yang tertib, aman, kreatif, tanpa aksi dangdutan dan bersih dari sampah menjadikan Kampanye PKS memiliki bobot tersendiri dan bisa menjadi pendidikan politik yang perlu dicontoh parpol lain.
Tayangan video “PKS Pecah” dari youtube yang menemani saya sudah bolak-balik saya dengar tanpa ada bosannya. Kata-kata siap memimpin Indonesia menandai akhir dari tayangan video itu.
“Siap memimpin Indonesia....Siap memimpin Indonesia?
Allahu Akbar...Allahu Akbar....Allahu Akbar
Ah, kini saatnya mendengarkan lagu kampanye yang hebat ini, agar menutup tulisan ini dengan semangat berkobar-kobar. Yuk...
Ayo bersama kobarkan semangat Indonesia
PKS...nomor tiga
PKS...tetap di hati
(2x)
Cinta Kerja dan Harmoni
Kekuatan Inspirasi
Padamu negeri mengabdi
Mengharap ridho ilahi
Meski beda suku, bangsa,
Semangat kita sama,
Membangun indonesia.
Harmonikan kerja, cinta bangsa indonesia
Ayo bersama kobarkan semangat Indonesia
PKS...nomor tiga
PKS...tetap di hati
Salam 3 Jari Dari Bumi Kapuas Kalimantan Tengah dan Bogor Untuk Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar