Ini Cerita Mudji Massaid Jadi Mualaf di Depan Elite PKS
Jumat, 04 April 2014
Jakarta - Mudji Massaid telah masuk agama Islam alias menjadi mualaf. Dua kalimat syahadat sebagai syarat telah diucapkan dituntun oleh elite PKS Salim Segaf Al Jufri. Bahkan Presiden PKS Anis Matta juga ikut menyertai.
Lalu kenapa Mudji memilih dibimbing oleh elite PKS di pesantren yang didirikan kakek Salim Segaf, yaitu Pesantren Al Khairat, Palu, Sulawesi Tengah? Mudji menjelaskannya kepada detikcom, Kamis (3/4/2014) usai ikut memeriahkan kampanye di Palu.
"Tempat itu tadi (Pondok Pesantren Al Khairat) kebetulan saja," jawab Mudji.
Mudji mengaku mendatangi pesantren itu karena dikabari akan ada Presiden PKS Anis Matta dan Anggota Majelis Syuro PKS Salim Segaf yang akan ikut mendoakan. Mudji-pun tak menolak.
"Maka saya mampir. Ada dua orang di sini yang mau doakan saya, Pak Anis sama Pak Salim," kata Mudji sambil menyeka peluh usai bernyanyi di panggung kampanye PKS, Lapangan Bola Kampung Baru Jembatan 3, Palu, Sulawesi Tengah.
Ternyata Mudji sudah punya niatan lama, jauh sebelum diajak PKS, untuk masuk Islam. Mudji mengisahkan sebenarnya ayahandanya memeluk Islam. Namun karena ayah dan ibunya bercerai, maka Mudji ikut ibunya pindah ke Belanda ketika usianya baru tujuh tahun. Islam ditinggalkan.
"Udah dari dulu sebenarnya, sekarang saya harus jujur dari dalam hati, saya musti masuk Islam," ucapnya.
Suatu ketika, dirinya bermimpi bertemu almarhum kakeknya yang telah wafat. Dalam mimpi Mudji, kakeknya sempat meminta ketegasan kepada Mudji terkait keyakinannya.
"Kakek saya dalam mimpi bilang, 'Mudji pilih agamamu. Kamu nggak mungkin dalam hidup nggak percaya apapun. Kemudian saya jawab, saya jadi orang Islam," kisahya imajinatif.
Sampai suatu ketika ada orang PKS yang menghubungi rekan-rekan Mudji. Akhirnya Mudji berangkat ke Palu. Meski dia menjadi Islam bukan karena partai dakwah itu, namun Mudji mengaku mendukung PKS.
"Yang istimewa dari PKS itu cuma satu, PKS itu murni, kita pilih PKS bukan dari uang, tapi dari hati," ujarnya.
*detik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar