“Seluruh warga negara Indonesia, termasuk nelayan yang biasa melaut di perairan Tanjung Datuk, berhak mendapat perlindungan keamanan dari Negara. Kalau perlu untuk sementara ini dampingi mereka dengan kapal perang kita. Mereka perlu diyakinkan bahwa sekarang mereka sudah aman untuk mencari ikan disana, tidak perlu takut diusir lagi oleh tentara maritim Diraja Malaysia,” ujar Habib menanggapi adanya laporan ketakutan nelayan Desa Temajuk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat untuk melaut di perairan Tanjung Datuk.
Pulau Tanjung Datuk berada di ujung utara Kalimantan Barat. Tidak berpenghuni dan memiliki keindahan alam yang menarik. Memiliki hutan yang asri sehingga menjadi tujuan wisata turis yang datang dari Teluk Melano, Malaysia. Malaysia membangun 3 tiang pancang untuk mercusuar di perairan Pulau tersebut. TNI kemudian mengirim kapal perang ke lokasi itu. Sempat terjadi ketegangan tetapi kemudian mereda. Pembangunan mercusuar dihentikan.
Namun nelayan masih merasa takut melaut ke perairan tersebut. Tentara Maritim Diraja Malaysia mengawal pekerja Malaysia yang membangun tiga tiang pancang untuk Mercusuar di perairan tersebut dari kemungkinan gangguan pihak lain. Termasuk kemungkinan gangguan dari nelayan Indonesia. “Tentara maritim Diraja Malaysia mau menjamin keamanan pekerjanya. Mestinya TNI juga melakukan hal serupa untuk nelayan kita,” pungkas Habib.
Sumber: www.fraksipks.or.id
0 komentar:
Posting Komentar