News Update :
INFO UNTUK ANDA : KETUA DPC : HERYANTO SEKUM DPC : ABI BENDAHARA : SULAEMAN BERSAMA MELAYANI RAKYAT #PKSPelayanRakyat ■

Gubernur Sumbar: Agama Membuat Sumbar Lebih Baik

Sabtu, 09 Agustus 2014



Padang (5/8) - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno membuka kegiatan Musabaqoh Qira'atil Kutub (MQK) Tingkat Provinsi Sumatera Barat. Dalam kegiatan bertema “Musabaqoh Qiro'atil Kutub Meningkatkan Semangat Santri Pondok Pesantren Menjadi Kader Ulama Masa Depan” ini Gubernur menyatakan bahwa kegiatan ini bisa memotivasi santri untuk terus meningkatkan pemahaman dan pengamalan terhadap nilai islam yang diperolehnya.

"Dampaknya, semakin meningkat keagamaan pada masyarakat Sumbar. Masyarakat menjadi lebih baik, aman, tertib, dan damai. Sehingga berkah Allah mengalir kepada rakyat Sumbar, dan kita terlepas dari bencana, penyakit sosial, dan permasalahan yang ada," kata Gubernur ketika membuka MQK di asrama Haji Tabing Padang, Selasa (5/8).

Lebih lanjut disampaikan Gubernur, kehadiran kantor wilayah (kanwil) agama sangat di apresiasi sekali dan ini tidak perlu didebat lagi, ini memberi motivasi dan dapat belajar memperdalam ajaran Islam sehingga dapat  diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam keseharian di pondok pesantren kita telah punya sarana dan prasarana, menyediakan pelajaran dengan baik dan cukup, namun perlu juga tokoh sentral, ia sebagai ulama dan seorang guru yang dapat menjadi panutan para santri itu sendiri.

Musabaqoh ini sendiri diikuti oleh 18 kabupaten/kota yang ada di Sumbar (kecuali Kabupaten Mentawai), dengan peserta sebanyak 410 santri.

Di tempat bersamaan, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementrian Agama Sumatera Barat juga menekankan agar perlombaan dengan sembilan cabang kegiatan yang dilombakan ini menjadi wadah pendidikan kepada para santri peserta, yang mendukung fungsi pesantren, salah satunya untuk pembinaan kaderisasi calon ulama.

Ditegaskan juga oleh Kakanwil bahwa pondok pesantren sejatinya menjalankan kegiatan pengkajian Kitab Kuning. "Melalui pondok pesantren, kajian kitab-kitab klasik didalami. Ciri khas Pondok Pesantren harus ada kajian Kitab-Kitab Kuning. Kalau ada Pondok pesantren yang tidak ada kajian Kitab Kuning, itu pembohongan," tandasnya
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright OFFICIAL SITE DPC PKS TAMANSARI 2010 -2011 | ReDesign by DPC PKS TAMANSARI | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.