PKS Nongsa - Sekretaris Fraksi PKS (FPKS) DPRDLampung Akhmadi Sumaryanto mengatakan meskipun secara struktural Kawasan Konservasi penyu di Pekon Muara Tambule, Kecamatan Ngambur, Kabupaten Pesisir Barat berada di bawah pembinaan Pemerintah Kabupaten, namun perlu juga mendapatkan perhatian dari Pemerintah Provinsi Lampung baik berupa insentif bagi penjaga maupun peningkatan fasilitas, sarana dan prasarana dalam upaya perbaikan penangkaran penyu tersebut.
“Bangunan-bangunan dan sarana-sarana penunjang inilah yang patut menjadi perhatian Pemda Provinsi Lampung. Apalagi telah banyak wisatawan asing yang berkunjung ketempat ini,” ujar Akhmadi saat mengunjungi Kawasan Konservasi penyu tersebut dalam rangka reses hari ketiga, Rabu (17/12).
Pada kesempatan itu, anggota DPRD Lampung yang terpilih dari daerah pemilihan Tanggamus, Lampung Barat dan Pesisir Barat ini juga memetakan persoalan-persoalan yang terkait dengan kawasan konservasi tersebut.
Menurut dia, kawasan konservasi penyu telah menangkar dan melepasliarkan ribuan tukik (penyu anakan) jenis Penyu Belimbing.
“Hampir setiap bulan ada saja induk penyu yang bertelur dan kemudian dilepasliarkan di kawasan konservasi tersebut, namun paling banyak di antara bulan Agustus dan September,” ungkapnya.
Akhmadi juga menjelaskan bahwa di kawasan tersebut kini terdapat 121 tukik yang ditangkarkan dari 136 telur yang ditetaskan, dan masih ada 100 butir telur yang kemungkinan akan menetas seminggu lagi.
“Jika ada penyu yang mendarat kemudian bertelur, penjaga bersama kelompok masyarakat sadar konservasi, telur dipindahkan di balai konservasi, hingga menetas lalu ditangkarkan sampai siap dilepasliarkan’’ tutur Akhmadi.
Selain sebagai pusat konservasi tukik jenis belimbing di Lampung, kawasan konservasi penyu yang berjarak sekitar 3 jam dari Kecamatan Gisting, Tanggamus ini juga berpotensi menjadi pusat wisata edukasi. (Humas PKS Lampung)
“Bangunan-bangunan dan sarana-sarana penunjang inilah yang patut menjadi perhatian Pemda Provinsi Lampung. Apalagi telah banyak wisatawan asing yang berkunjung ketempat ini,” ujar Akhmadi saat mengunjungi Kawasan Konservasi penyu tersebut dalam rangka reses hari ketiga, Rabu (17/12).
Pada kesempatan itu, anggota DPRD Lampung yang terpilih dari daerah pemilihan Tanggamus, Lampung Barat dan Pesisir Barat ini juga memetakan persoalan-persoalan yang terkait dengan kawasan konservasi tersebut.
Menurut dia, kawasan konservasi penyu telah menangkar dan melepasliarkan ribuan tukik (penyu anakan) jenis Penyu Belimbing.
“Hampir setiap bulan ada saja induk penyu yang bertelur dan kemudian dilepasliarkan di kawasan konservasi tersebut, namun paling banyak di antara bulan Agustus dan September,” ungkapnya.
Akhmadi juga menjelaskan bahwa di kawasan tersebut kini terdapat 121 tukik yang ditangkarkan dari 136 telur yang ditetaskan, dan masih ada 100 butir telur yang kemungkinan akan menetas seminggu lagi.
“Jika ada penyu yang mendarat kemudian bertelur, penjaga bersama kelompok masyarakat sadar konservasi, telur dipindahkan di balai konservasi, hingga menetas lalu ditangkarkan sampai siap dilepasliarkan’’ tutur Akhmadi.
Selain sebagai pusat konservasi tukik jenis belimbing di Lampung, kawasan konservasi penyu yang berjarak sekitar 3 jam dari Kecamatan Gisting, Tanggamus ini juga berpotensi menjadi pusat wisata edukasi. (Humas PKS Lampung)
0 komentar:
Posting Komentar