Banjarnegara (20/12) - Sepekan usai terjadinya bencana tanah longsor yang memporakporandakan satu dukuh di Dusun Jemblung, Sampang, Karangkobar, Banjarnegara, relawan yang merupakan tim gabungan dari berbagai pihak, berencana menghentikan proses evakuasi jenazah. Hal itu dilakukan mengingat sulitnya proses pencarian di lokasi bencana.
Tim relawan gabungan dengan warga setempat menemui ahli waris korban untuk berkomunikasi terkait persetujuan atau tidak dihentikannya pencarian korban, Jumat (19/12) malam.
"Untuk menanyakan apakah jenazah yang belum ditemukan tersebut diikhlaskan atau tidak, kalau diikhlaskan berarti proses evakuasi akan dihentikan, akan tetapi jika belum, kita akan perpanjang hingga hari Ahad,” papar Fauzan, salah satu anggota tim relawan gabungan.
Lebih lanjut, Fauzan yang juga relawan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menyampaikan bahwa selama dua hari terakhir jenazah yang ditemukan sudah tidak bisa dikenali, karena terlalu lama tertimbun material longsor.
“Proses pemulasaraan jenazah sendiri langsung kita serahkan ke Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Kemenag, karena kondisi jenazah yang bisa jadi malah menimbulkan penyakit bagi para relawan,” tandasnya.
Berdasarkan data dari BNPB, hingga Jumat sore, pencarian korban dihentikan dan berhasil menemukan 89 korban tewas. Semua korban tersebut sudah dimakamkan di pemakaman umum yang lokasinya sekitar 3 Km dari lokasi bencana.
Sumber: Humas PKS Jateng
0 komentar:
Posting Komentar