Love me or just hate me, but spare me with your indifference
Cintai aku atau sekalian benci aku, asal jangan acuhkan aku..
(Sang pemimpi, Cinta Arai kepada Zakiah Nurmala)
Tahukah anda apakah yang menjadi Trending Topic
nomor satu selama seminggu ini? Ya.. Pasti semua orang yang bisa
mengakses media baik cetak atau elektronik tahu jawabannya.. Raffi Ahmad
dan PKS. Tapi kalau saya boleh mengurutkan, pastilah PKS yang menguasai Trending Topic di hampir seluruh media. Sedangkan Raffi ahmad, pembahasannya masih dilakukan media infotainment saja.
Hal yang cukup menggelitik saya
mengenai kasus PKS ini adalah Hampir semua media membahas PKS dengan
sangat tendensius. Dan yang tak kalah seru, perdebatan menjurus SARA
pasti selalu ada pada setiap artikel yang menurunkan berita mengenai
PKS. Di kompasiana pun demikian, hampir setiap tulisan yang membahas PKS
selalu jadi Trending Article. Apalagi kalau tulisan satire mengenai PKS. Kolom komentar pun ramai-ramai ikut menghakimi PKS.
Bagaimana dengan tulisan yang mendukung PKS? Tak kalah seru. Tombol share dan Tweet artikel bisa sampai ratusan bahkan ribuan. Komentar
yang muncul di bawahnya pun beragam meskipun kebanyakan para komentator
menganggap bahwa penulis adalah simpatisan PKS. Komentar-komentar sinis
pun bertaburan pada tulisan itu seolah penulis telah menulis tulisan
haram.
Di Beranda Facebook saya tak kalah
seru. Posting status pastilah ada kaitannya dengan PKS. Bagi Kader PKS
(Yang kebanyakan kaum muda dan Mahasiswa) Postingan facebook mereka
pastinya membela partai mereka sampai titik batas penghabisan kuota
internet. Bagi Mereka yang Anti PKS, segala cemoohan yang kadang
disertakan juga link artikel berita juga tak kalah Ramai. Sedangkan bagi
Kaum Islam sayap kanan (Yang kebanyakan anti Demokrasi, anti Partai
termasuk PKS) tak mau kalah menyudutkan PKS dengan
dalil-dalil yangg mereka yakini di tiap postingan mereka. Pernah saya
lihat status teman saya, yang kolom komentar nya seperti thread forum,
panjang dan kemana-mana yang isinya membahas PKS.
Bagaimana dengan saya? Saya Muak sekaligus Takjub dengan fenomena PKS saat ini. Baru
kali ini saya mau menulis nama partai secara langsung. Biasanya tiap
menulis nama partai, saya selalu menyebut dengan istilah warna, merah,
kuning, ijo, putih, biru. atau di sensor seperti **** atau xxxxx. Tapi
kali ini atmosfernya terasa berbeda. Logo partai ini dimana-mana. Yang
paling ekstrim menurut saya adalah logo PKS pada tubuh sapi pada cover majalah Tempo terbaru.
Apalagi PKS selalu memanfaatkan
kesempatan tiap diliput media. Saat konferensi pers, latar belakang nya
adalah Layar putih dipenuhi tile logo PKS. Awalnya saya menyangka ini
adalah semacam acara Penghargaan Panasonic award atau Oscar yang PKS sponsor utamanya adalah PKS. Jadilah.. Dunia serasa dipenuhi logo PKS dimana-mana. Terlepas
dari kasus apa yaang menimpa PKS saat ini, entah baik atau buruk, yang
jelas Logo PKS selalu melayang-layang di otak saya.. Pusing, muak, sudah
pasti. Apalagi mereka yang selalu mengikuti berita tentang PKS, entah mereka yang Pro PKS atau PKS Haters. Pastinya
dalam otak mereka, logo PKS membayangi benak mereka lebih parah
daripada saya. Bahkan salah satu kader PKS yang masih mahasiswa mengaku
sampai tak enak tidur dalam posting akun facebooknya.
Yang Saya takjub adalah, dengan kasus PKS ini, semakin menunjukkan betapa loyal dan militan simpatisan dan kader PKS. Belum ada satu partai pun yang memiliki kader seloyal dn semilitan PKS. Dan belum ada satu partai pun yang memiliki Haters seloyal haters
PKS. Sebelumnya, kasus korupsi pun mendera partai lain. Tapi, tak ada
orang yang mau memposting masalah partai itu ke facebook, baik membela,
atau pun menghujat sampai berhari-hari. Rasanya, semua orang menjadi
anti terhadap politik. Pernah ada teman facebook saya yang selalu
mempromosikan Partai Nasdem. Tapi ketika ada kasus Nasdem, tiba-tiba saja teman facebook saya itu seperti hilang di telan bumi.
Adapun selain PKS yang memiiliki
simpatisan loyal adalah Jokowi dan Ahok. Jangan coba-coba mengkritik
kedua orang ini. Sekali anda kritik maka siap-siap anda menambah musuh
hingga ratusan ribu hingga jutaan dalam waktu singkat.
Terkadang saya heran, apa yang memuat PKS memiliki simpatisan dan Haters yang begitu setia. Ada banyak alasan untuk membenci sesuatu, mungkin dari hal yang remeh hingga yang complicated.
Namun entah kenapa, banyak juga orang yang menyadari bahwa hal-hal yang
pada awalnya mereka benci, kemudian malah menjadi bagian dari jalan
hidup yang harus dijalani. Begitu juga sebaliknya, sesuatu yang sangat dicintai sewaktu-wktu bisa menjadi momok yang sangat menakutkan.
Benci atau cinta, semuanya akan selalu mengingatkan kita pada objek yang kita benci. Bagi yang
benci, waktunya hampir selalu dipakai selalu untuk mencari kejelekan.
Bagi yang cinta, apapun yang dilakukan objek yang kita cintai sealu
tampak sempurna dan menutup diri terhadap kritik.
Yang jelas, gara-gara kasus ini, saya sempat bingung menjelaskan kepada keponakan saya yang bertanya,
“Apa itu PKS”? saat dia menonton tv.
Jawaban yang cukup sulit bagi saya
apalagi saya bukan Haters ataupun kader PKS, sehingga saya perlu
menjelaskan seobjektif mungkin. Parahnya, radar kepo keponakan saya
makin tinggi ketika saya jelaskan tentang PKS.
Kasian keponakan gue, kecil-kecil udah gue ajarin politik.. hedehhh…
“Cintailah
kekasihmu dengan sederhana saja, boleh jadi kelak dia akan menjadi
musuhmu, dan bencilah musuhmu dengan sederhana saja, boleh jadi suatu
saat dia akan menjadi kekasihmu.”
(Muhammad)
Salam
Adi Yuza
sumber : http://politik.kompasiana.com/2013/02/04/pks-dibenci-tapi-dicari-525665.html
0 komentar:
Posting Komentar