News Update :
INFO UNTUK ANDA : KETUA DPC : HERYANTO SEKUM DPC : ABI BENDAHARA : SULAEMAN BERSAMA MELAYANI RAKYAT #PKSPelayanRakyat ■

Pertumbuhan Terkoreksi, Konsumsi BBM Malah Naik

Jumat, 07 Desember 2012



Jakarta(4/12) - Anggota Komisi XI DPR RI, Ecky Awal Mucharam, mengatakan bahwa habisnya kuota BBM bersubsidi adalah karena kebocoran, hal ini dapat dilihat dari target pertumbuhan ekonomi yang terkoreksi tapi konsumsi BBM bersubsidi justru meningkat.

Menurut Ecky, pada APBN 2012 dengan target pertumbuhan 6,7 persen, konsumsi BBM bersubsidi diperkirakan mencapai 40 juta kilo liter. Saat asumsi pertumbuhan diturunkan pada APBN P 2012 menjadi 6,5 persen, kuota BBM bersubsidi justru ditambah 4,04 juta kilo liter. Pada akhir tahun ini pertumbuhan diperkirakan hanya sebesar 6,3 persen, tapi kuota BBM bersubsidi lagi-lagi akan ditambah 1,2 juta kilo liter sehingga total menjadi 45,24 juta kilo liter.

“Kuota BBM bersubsidi dibuat berdasarkan volume, jadi asumsi makro yang paling mempengaruhi adalah pertumbuhan ekonomi. Walaupun jika dihitung secara nominal pelemahan nilai tukar rupiah juga akan berpengaruh, karena biaya impor BBM jadi semakin mahal. Jika target pertumbuhan terkoreksi sewajarnya konsumi BBM bersubsidi juga berkurang, namun yang terjadi sebaliknya, dan angkanya sangat besar, berarti kebocorannya luar biasa”, kata Ecky.

Menurut politisi PKS tersebut, karena pertumbuhan tahun ini tidak mencapai 6,7 persen, maka konsumsi BBM bersubsidi seharusnya dibawah 40 juta kilo liter. Dengan pertumbuhan 6,3 persen seharusnya konsumsi BBM bersubsidi hanya sebesar 37,6 – 38 juta kilo liter. Artinya, menurut Ecky, kebocoran BBM bersubsidi tahun ini bisa mencapai 7,6 juta kilo liter, atau 16,8 persen. Jika besaran subsidi sebesar Rp 4.000 - Rp 5.000 per liter, maka total kebocoran bisa mencapai Rp 30 – 38 triliun.

“Itu perhitungan kasar dengan asumsi sederhana dan logika linear, tapi dari situ bisa diperkirakan betapa besarnya kerugian negara dari kebocoran BBM bersubsidi. Itu semua masuk kantong penyelundup dan pengusaha hitam pertambangan”, kata Ecky.

Ecky menyadari bahwa masyarakat tetap butuh bahan bakar murah, oleh karena itu ia berharap agar pemerintah serius merealisasikan program konversi BBM ke gas karena lebih murah sehingga harga energi di masyarakat tetap murah sekaligus bisa menghemat triliunan uang negara setiap tahunnya.

Sumber: Fraksi PKS DPR RI

Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright OFFICIAL SITE DPC PKS TAMANSARI 2010 -2011 | ReDesign by DPC PKS TAMANSARI | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.