![]() |
Hermanto Aleg PKS Anggota Komisi IV DPR |
Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Hermanto mendesak
pemerintah untuk melakukan boikot atas impor pangan dari Israel. Hal ini
merupakan upaya menjaga kedaulatan bangsa Indonesia. Menurut PKS,
Israel adalah penjajah dan belakangan ini telah melakukan serangan
militer terhadap Palestina.
“Jika Indonesia mengakomodasi impor dari Israel sama saja kita
memberikan dukungan kepada penjajah Israel. Kami minta pemerintah
memberikan perhatian khusus terhadap persoalan ini,” ujar Hermanto dalam
rilis yang dikirim ke kantor redaksi hidayatullah.com, Kamis
(06/12/2012) sore.
Lebih lanjut legislator PKS ini mengungkapkan ada 2 (dua) komoditi
pangan dari Israel yang masuk ke Indonesia yakni: kurma dan jeruk
shantang.
Menurutnya, impor kurma ke Indonesia mencapai 20,6 ton dengan nilai
sebesar 191,3 ribu USD. Sedangkan jeruk shantang sejumlah 0,66 ton
dengan nilai 709 USD.
“Keberadaan impor ini perlu ditelusuri lebih lanjut karena kalau hal ini
kita biarkan, maka sama saja dengan memberikan dukungan anggaran kepada
Israel. Padahal amanat UUD 1945 secara tegas dan jelas menyebutkan
bahwa semua penjajahan diatas muka bumi ini harus dihapuskan,” tegas
Hermanto
Menurut Anggota DPR Dapil Sumbar ini, sesuai dengan UU Tentang Pangan
yang baru saja disahkan DPR, Pemerintah menetapkan jenis dan jumlah
pangan pokok tertentu sebagai cadangan pangan pemerintah. Di mana
pengadaan cadangan pangan pemerintah diutamakan melalui pembelian pangan
pokok produksi dalam negeri.
“Jadi, kita mempertanyakan keberadaan impor dari Israel ini. Karena jelas akan merugikan petani dalam negeri,” jelasnya.
Sebagai gambaran, Data Dirjen PPHP menyebutkan bahwa neraca subsektor
hortikultura periode tahun 2009-2011 mengalami defisit rat-rata USD
931,6 juta per tahun dam tahun 2011 sebesar USD 1,19 milyar, mengalami
peningkatan 32,43% dibanding defisit tahun 2010 sebesar USD 902,25 juta.
Kenaikan tahun 2011 lebih tinggi dari kenaikan defisit tahunan
rata-rata periode 2009-2011 sebesar 30,87%. Sedangkan neraca subsektor
hortikultura periode Januari-Agustus 2011 mengalami defisit USD 906,5
juta atau meningkat 1,54% dibanding periode yang sama tahun 2011.*
[hidayatullah]
0 komentar:
Posting Komentar