Tokoh masyarakat yang hadir seperti Rahmat, Kacong, Udin, Arbiansyah menyampaikan satu hal yang selama ini meresahkan mereka. Yakni pemindahan lokalisasi Bayur. Warga menilai, kehadiran lokalisasi tersebut mengganggu warga sekitar.
"Lokalisasi itu hadir di tengah-tengah masyarakat. Harusnya dipindahkan ke tempat yang jauh dari akses warga sehingga tidak meracuni masyarakat," ujar Arbiansyah.
Menanggapi permintaan warga Bayur, Masykur mengatakan permintaan warga agar lokalisasi dipindah akan menjadi perhatian PKS. PKS ingin warga benar-benar tulus dan bersatu menolak lokalisasi tersebut agar bisa dijadikan alasan kuat bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda untuk menindaklanjuti permintaan warga.
"PKS selalu mendukung upaya memberantas maksiat dan PKS siap jadi garda terdepan," tegas Masykur.
Didampingi oleh Pengurus Wilayah Dakwah (Wilda) Kaltim Hadi Mulyadi dan Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) PKS Samarinda Sarwono, Masykur menyambangi warga Bayur RT 17 dan 18 memenuhi undangan silaturrahim tokoh masyarakat.
Perwakilan Wilda Kaltim, Hadi Mulyadi mengatakan bahwa PKS adalah bagian dari keluarga besar masyarakat Bayur, jadi sebagai keluarga wajib menjaga silaturahmi. "Kami berterimakasih atas sambutan hangat dari warga Bayur. Semoga PKS Kaltim dan Samarinda bisa memperjuangkan harapan warga," ujar Hadi disambut dengan kata aminn dari warga.
Sementara Ketua DPD PKS Samarinda Sarwono menjelaskan beberapa program PKS yang telah mengadvokasi alokasi anggaran APBD dan APBD Perubahan untuk warga di Bayur. Diantaranya kelanjutan akses yang telah diperbaiki dari Jalan Bayur tembus ke Desa Muang, Lempake.
"Tahun depan impian warga agar di sini ada SMP akan terwujud. Kami sudah mengalokasikan anggaran untuk penambahan 3 kelas di SD 017 yang akan difungsikan juga sebagai SMP 47 Bayur," papar Sarwono.
0 komentar:
Posting Komentar