Banjarmasin (3/4)
- Kampanye terbuka Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Banjarmasin, Rabu
(2/4) kemarin diakui paling peduli dengan budaya dan sejarah Banjar di
Kalimantan Selatan (Kalsel). Kampanye yang disajikan PKS dianggap dapat
memberikan edukasi kepada parpol lainnya dan juga kepada masyarakat.
Bukan
hanya orasi, dalam kesempatan itu Presiden PKS, Anis Matta bahkan
menyempatkan diri cicipi soto Banjar, menyusuri sungai Martapura, dan
mengunjungi museum perjuangan rakyat Banjar, museum Wasaka.
Hal
ini diakui oleh aparat keamanan dan wartawan yang turut serta dalam
perjalanan Presiden PKS, Anis Matta saat berada di Banjarmasin. "Partai
lain belum ada yang kampanye mengunjungi museum, melakukan susur sungai
seperti ini. Apalagi sambil mengingat dan mempelajari sejarah perjuangan
rakyat Banjar," ujar salah satu wartawan lokal.
Sebelum
menuju GOR Hasanudin Banjarmasin, Anis Matta bersama rombongan pengurus
DPP PKS dan kader PKS Kalsel menyempatkan waktu secara khusus melakukan
safari budaya singkat. Semboyan "Haram Manyarah Waja Sampai Kaputing"
milik urang Banjar, kata Anis Matta, menginspirasi dan menambah semangat
PKS untuk terus bekerja untuk masyarakat.
"Haram
Manyarah Waja sampai kaputing, merupakan pembangkit semangat bagi kita
di PKS untuk lebih maksimal bekerja untuk masyarakat," tuturnya.
Anis
mengatakan, dirinya bersyukur karena apresiasi masyarakat cukup baik,
apalagi Anis juga menyempatkan diri berinteraksi dan berdialog.
"Setelah
tadi melakukan susur sungai Martapura, melihat kehidupan masyarakat di
kota seribu sungai, serta belajar sejarah perjuangan rakyat Banjar di
museum Wasaka sungguh luar biasa, banyak inspirasi yang didapat," ujar
salah satu capres RI dari PKS itu.
Sementara
itu, Habib Nabiel Al Musawa, anggota DPR RI fraksi PKS yang turut
mendampingi Anis Matta juga mengatakan, bahwa PKS ingin memberikan
kampanye yang mengedukasi, tak sekedar hiburan dan orasi saja.
"Kami
ingin memberikan warna kampanye yang lebih berkualitas dan mengedukasi.
Makanya kita adakan safari mini, untuk mengangkat budaya dan sejarah
daerah di Kalimantan Selatan," tandasnya.
0 komentar:
Posting Komentar