Jakarta (17/6) -
Kementerian Sosial akan memberikan bantuan untuk mantan penyandang
masalah kerawanan sosial (PMKS) di lokalisasi Dolly, Kota Surabaya,
masing-masing sebesar Rp 5.050.000.
"Bantuan tersebut diberikan dalam bentuk
tabungan, dan akan diberikan saat mereka pulang ke kampung halaman
masing-masing," kata Direktur Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial,
Kementerian Sosial, Sonny Manalu yang dihubungi dari Jakarta, Selasa.
Bantuan yang diberikan itu terdiri dari dana Usaha Ekonomi Kreatif (UEP) sebesar 3 juta Rupiah, 1,8 juta Rupiah untuk jatah hidup dengan rincian 20 ribu Rupiah per hari selama 90 hari, dan 250 ribu Rupiah untuk transportasi pulang ke kampung halaman.
Sonny yang saat ini berada di Surabaya mengatakan, penutupan lokalisasi Dolly akan dilakukan Rabu (18/6) malam dihadiri Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri. Pada acara tersebut akan diberikan bantuan secara seremonial kepada mantan PMKS, yang dikenal masyarakat dengan sebutan wanita tuna susila (WTS).
"Kita baru rapat dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya membahas penutupan Dolly dan semuanya sudah siap," ujarnya.
Dia mengatakan, seremonial penutupan Dolly akan dihadiri sekitar tiga ribu orang, termasuk tokoh masyarakat setempat di Islamic Center dan akan dibuat deklarasi.
"Mereka membuat pernyataan tertulis tidak akan kembali lagi. Kalau nanti kembali lagi akan ditindak," kata Sonny.
Sebanyak 1.449 mantan PMKS akan dipulangkan ke daerah asalnya seiring dengan penutupan Dolly.
Sedangkan bagi warga sekitar Dolly yang selama ini mendapatkan penghasilan dari berbagai kegiatan di kawasan itu, akan diberdayakan oleh Pemkot Surabaya dan Dolly akan dijadikan lokasi usaha ekonomi produktif.
Sementara muncikari yang ada di Dolly akan dibantu oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Sumber: antaranews.com (dengan perubahan)
Bantuan yang diberikan itu terdiri dari dana Usaha Ekonomi Kreatif (UEP) sebesar 3 juta Rupiah, 1,8 juta Rupiah untuk jatah hidup dengan rincian 20 ribu Rupiah per hari selama 90 hari, dan 250 ribu Rupiah untuk transportasi pulang ke kampung halaman.
Sonny yang saat ini berada di Surabaya mengatakan, penutupan lokalisasi Dolly akan dilakukan Rabu (18/6) malam dihadiri Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri. Pada acara tersebut akan diberikan bantuan secara seremonial kepada mantan PMKS, yang dikenal masyarakat dengan sebutan wanita tuna susila (WTS).
"Kita baru rapat dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya membahas penutupan Dolly dan semuanya sudah siap," ujarnya.
Dia mengatakan, seremonial penutupan Dolly akan dihadiri sekitar tiga ribu orang, termasuk tokoh masyarakat setempat di Islamic Center dan akan dibuat deklarasi.
"Mereka membuat pernyataan tertulis tidak akan kembali lagi. Kalau nanti kembali lagi akan ditindak," kata Sonny.
Sebanyak 1.449 mantan PMKS akan dipulangkan ke daerah asalnya seiring dengan penutupan Dolly.
Sedangkan bagi warga sekitar Dolly yang selama ini mendapatkan penghasilan dari berbagai kegiatan di kawasan itu, akan diberdayakan oleh Pemkot Surabaya dan Dolly akan dijadikan lokasi usaha ekonomi produktif.
Sementara muncikari yang ada di Dolly akan dibantu oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
0 komentar:
Posting Komentar