Jakarta (1/7) - Sekitar
20 pemuda, remaja, dan anak-anak yang mengaku berasal dari Jaringan
Nasional Santri Indonesia Berdaulat mendatangi Kantor Dewan Pengurus
Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS) di kawasan Pasar Minggu,
Jakarta Selatan, tepat saat pengurus PKS sedang melaksanakan Sholat
Ashar pada Rabu (1/7).
Dengan menggunakan satu kendaraan bak
terbuka sebagai pengangkut pengeras suara, pemimpin rombongan langsung
berorasi begitu sampai dan mengindahkan ajakan untuk sholat ashar
terlebih dulu sebelum berdemo.
Dalam keterangan tertulisnya, kelompok
pendemo memprotes isi akun twitter Fahri Hamzah (@Fahrihamzah) yang
dinilai menghina Jokowi dan pendukungnya. Mereka menuntut Fahri Hamzah
dipecat oleh PKS dan menangkap serta mengadilinya karena telah menghina
Joko Widodo sebagai calon presiden Republik Indonesia. Dalam pernyataan
tertulis tanpa kop maupun alamat kantor tersebut, tercantum nama Firman
Abdu Hakim sebagai Presidium Nasional.
Sekretaris Bidang Hubungan Masyarakat
DPP PKS Dedi Supriadi menilai demo tersebut sebagai bumbu persaingan
Pemilihan Umum Presiden. “Ini bagian dari persaingan capres saja. Mereka
tak bersedia berdialog, bahkan ajakan untuk sholat ashar sebelum
berdemo juga tidak ditanggapi,” ujar Dedi.
Dedi menyesalkan para pendemo tidak
mengetahui persoalan apa yang mereka tuntut. “Yang hadir cuma sedikit,
bahkan ada banyak anak-anak yang hadir. Mereka terlihat sekali tidak
mengerti apa yang dibicarakan orang yang berorasi,” tutur Dedi.
Dedi menyayangkan bila ada pihak-pihak
yang mempolitisir santri dan pondok pesantren untuk kepentingan membela
capres tertentu. Dia juga melihat dalam demo tersebut terlihat upaya
mengatasnamakan santri, padahal ketika ditanyakan peserta bukanlah siswa
pesantren.
0 komentar:
Posting Komentar